Minggu, 12 Juni 2011

Daftar 8 Senyawa Baru Penyebab Kanker


Beberapa senyawa
diketahui bisa menyebabkan kanker
(karsinogenik). Dan kini ada 8 senyawa baru
yang dimasukkan ke dalam kategori
karsinogenik yang patut diwaspadai.
Departemen Kesehatan dan Pelayanan AS
melaporkan 8 senyawa karsinogen baru
yaitu formaldehid, asam aristolochic, 0-
nitrotoluen, captafol, cobalt-tungsten
carbide (baik dalam bentuk bubuk atau
logam keras), riddelliine, serat gelas tertentu
dan stirena. Sehingga saat ini ada sekitar 240
daftar senyawa karsinogen yang terdaftar.
"Mengurangi paparan agen penyebab
kanker adalah sesuatu yang diinginkan
semua orang, dan laporan ini memberikan
informasi penting mengenai zat yang bisa
menimbulkan risiko kanker," ujar linda
Birnbaum, PhD, direktur NIEHS (National
Institute of Environmental Health Sciences)
dan NTP (National Toxicology Program),
Delapan senyawa yang digolongkan
karsinogen tersebut adalah:
1. Aristolochic acid
Orang dengan penyakitginjal yang
mengonsumsi produk nabati dengan
aristolochic acid ditemukan memiliki risiko
lebih tinggi terkena aknker kandung kemih
dan saluran kemih atas. Asam ini ditemukan
pada beberapa produk herbal seperti untuk
obat peradangan, asam urat dan arthritis.
2. Formaldehid
Saat ini ada bukti kuat dari studi pada manusia
yang menunjukkan orang dengan paparan
tinggi formaldehid memiliki risiko lebih besar
terkena kanker nasofaring, sinonasal dan
leukemia myeloid. Senyawa ini tidak
berwarna, mudah terbakar dan dipergunakan
dalam produksi serat sintetis, tekstil, coating
product, pengawet, produk untuk
meluruskan rambut.
3. Captafol
Senyawa ini digunakan dalam fungisida untuk
melindungi buah, sayuran, tanaman hias dan
rumput dari jamur. Di AS sudah melarang
penggunaan senyawa ini sejak tahun 1999,
dan percobaan pada hewan tikus
menunjukkan paparan senyawa ini bisa
menyebabkan tumor.
4. Cobalt-tungsten carbide
Senyawa ini digunakan untuk memotong
atau menggiling alat dan beberapa produk
dalam industri. Logam keras ini sering disebut
sebagai disemen (cemented).
5. Serat wol kaca
Beberapa wol kaca dan serat buatan telah
teridentifikasi bisa masuk ke saluran
pernapasan, sangat bertahan lama dan
tinggal di paru-paru dalam waktu yang lama
(biopersisten).
6. O-nitrotoluen
Studi laboratorium pada tikus menunjukkan
pembentukan tumor akibat zat ini. Zat ini
digunaakn sebagai pewarna untuk kertas,
kulit, sutra, wol dan kapas serta untuk
bahankimia pertanian, pestisida, petrokimia,
bahan kimia karet, bahan peldak dan obat-
obatan. Zat ini juga bisa ditemukan dalam air
dekat fasilitas amunisi dan fasilitas pelatihan
militer.
7. Riddelliine
Zat ini ditemukan pada tanaman genus
Senecio yang banyak tumbuh di daerah
berpasir di AS, studi laboratorium
menemukan risiko lebih tinggi mengalami
kanker hati dan leukemia pada tikus dan
kanker paru pada mencit. Paparan pada
manusia bisa terjadi jika mengonsumsi teh,
madu, obat herbal atau makanan dari hewan
yang diberi tanaman terkontaminasi.
8. Stirena
Bahan kimia sintetik ini digunakan secara
global dalam pembuatan plastik, isolasi,
iberglass, pipa, wadah makanan, alas karpet
dan bagian mobil. Paparan manusia bisa terjadi
dengan menghirup stirena dari asap rokok,
bahan bangunan dan produk lainnya. Pada
studi terbatas menunjukkan risiko lebih tinggi
terkena kanker lymphohematopoietic dan
kerusakan genetik dalam limfosit.
Senyawa yang termasuk dalam daftar
karsinogen tidak dengan sendirinya bisa
menyebabkan kanker, tapi ada banyak
faktor yang menyebabkan kanker termasuk
berapa lama ia terpapar dan kerentanan
seseorang terhadap suatu zat tertentu.

Sumber : Medicalnewstoday

0 komentar:

Posting Komentar