Kamis, 23 Februari 2012

Mengonsumsi Jeruk Bisa Mengurangi Resiko Stroke

Penelitian
terbaru menemukan, banyak makan
berbagai jenis jeruk, seperti jeruk manis
dan jeruk bali terbukti dapat
mengurangi risiko stroke pada wanita.
Dalam penelitian tersebut, perempuan
yang mengonsumsi buah jeruk memiliki
risiko 19% lebih rendah mengalami
stroke iskemik ketimbang wanita yang
sedikit makan buah jeruk. Pada stroke
iskemik, aliran darah ke otak
tersumbat, terkadang penyumbatan
terjadi pada pembuluh darah arteri.
Penelitian lain telah melihat manfaat
makan buah-buahan pada umumnya.
Penelitian sebelumnya juga telah
menunjukkan bahwa senyawa yang
disebut flavonoid yang ditemukan
dalam buah dan sayuran, dark chocolate
dan anggur merah, dapat bermanfaat
bagi kesehatan. Sayangnya, tidak semua
flavonoid memiliki efek yang
bermanfaat untuk mengatasi stroke.
"Dalam penelitian baru ini, kami
menemukan bahwa tidak ada hubungan
antara konsumsi flavonoid secara
keseluruhan dengan risiko stroke," kata
peneliti, Aedín Cassidy, profesor nutrisi
di University of East Anglia di Inggris.
Buah jeruk mengandung flavaonoids
jenis tertentu yang disebut flavanones
dan terbukti dapat menurunkan risiko
stroke, terutama pada wanita.
Flavanones dapat ditemukan dalam jus
jeruk. Namun para peneliti
menyarankan untuk lebih banyak
memakan buah jeruk asli daripada jus,
karena jus buah yang ada di pasaran
cenderung mengandung banyak gula.
Penelitian yang diterbitkan dalam
Journal of American Heart Association
ini diikuti oleh 69.622 orang wanita
selama 14 tahun. Masing-masing peserta
melaporkan asupan makanannya,
termasuk rincian konsumsi buah dan
sayurannya setiap empat tahun. Para
peneliti memeriksa makanan-makanan
tersebut, mencari enam jenis utama
flavonoid, yaitu flavanones,
anthocyanin, flavan-3-OLS, polimer
flavonoid, flavonol dan flavon.
"Flavanones dapat mengurangi risiko
stroke melalui beberapa mekanisme,
termasuk menyehatkan pembuluh
darah dan melawan peradangan
meningkatkan," kata Cassidy.

Penelitian sebelumnya mengenai
konsumsi buah dan risiko stroke
memiliki hasil yang beragam. Sebagai
contoh, salah satu penelitian
menemukan hubungan antara
peningkatan konsumsi buah berwarna
putih seperti apel dan pir dengan
penurunan risiko stroke, tapi tidak
menemukan hubungan untuk buah-
buahan berwarna kuning dan oranye.
Para peneliti menegaskan bahwa
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
memperjelas hubungan antara konsumsi
flavanon dengan risiko stroke, dan
untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik mengenai hubungan ini.

sumber:Livescience

0 komentar:

Posting Komentar