Selasa, 13 November 2012

Perubahan Otak Penderita Migrain


Wanita yang menderita migrain cenderung memiliki lesi otak daripada mereka yang tidak menderita sakit kepala,tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa MRI memiliki lesi parah berkolerasi dengan memori besar atau masalah berpikir.

"Kami menemukan volume yang lebih tinggi dari perubahan otak antara perempuan dengan migrain,tetapi tidak ada bukti hubungan yang kuat antara tingkat serangan atau faktor lain yang behubungan dengan tingkat lesi,"kata penulis studi Dr Mark Kruit,seorang neuroradiologist di Leiden University Medical Center di Belanda.

Perubahan otak juga disebut "White Matter Hyperintensities"disebabkan oleh eposide oksigen rendah ke sel,disebut iskemia.Lesi berhubungan dengan resiko yang lebih tinggi dari penyakit Aterosklerosis,stroke iskemik dan penurunan kognitif.

"Dari perspektif yang luas,kita mungkin harus memahami migrain sebagai masalah yang berkaitan dengan penyakit arteri koroner," kata Kruit." white matter hyperintensities cenderung berasal dari iskemik,tapi kita perlu studi lebih lanjut."
Studi ini di publikasikan pada 14 November 2012 dalam Journal of American Medical Associateion.

Sekitar 12 persen orang Amerika Serikat mengalami migrain,yang merupakan serangan berulang dari sedang hingga parah atau berdenyut nyeri di kepala,menurut Us National Library of Medicine.Mereka yang sering terkena adalah kaum wanita daripada pria.

Para peneliti mengembangkan penelitian ini untuk menindaklanjuti karya yang diterbitkan pada tahun 2004,kata Kruit."Perempuan yang memiliki migrain akan mengalami kerusakan otak,dengan terlebih dahulu melihat lesi otak,"jelasnya."Mereka mengatakan bahwa orang-orang dengan frekuensi yang lebih terkena serangan migrain memiliki lesi lebih,dengan menunjukkan sebab akibat."

Para peserta dalam kelompok migrain memiliki usia rata-rata 57 tahun dan 71 persen adalah perempuan.Mereka yang berada di kelompok kontrol adalah rata-rata 55 tahun dan 69 persen adalah perempuan.

Para peneliti menemukan bahwa 77 persen wanita dengan migrain dan 60 persen dari kelompok kontrol menunjukkan perkembangan White Matter Hyperintensities.Para wanita dengan migrain,tidak memiliki perkembangan yang signifikan dari perubahan otak yang diukur dengan MRI.

White Matter Hyperintensities

Dr Deborah Friedman,profesor neurologi dan oftalmologi di Western University of Texas South Medical Center di Dallas,menjelaskan dalam sebuah editorial yang menyertai penelitian.
"Perubahan iskemik paling mungkin  berhubungan dengan migrain,tapi itu tidak mungkin jika tidak muncul bintik-bintik yang akan menjadi masalah."

Sel-sel saraf akan berdenyut cepat dimulai dari belakang otak dan bergerak maju,"kata Friedman."Ini bisda menjadi iskemia."
MRI bukanlah keseluruhan cerita,kita perlu untuk mengobati orang dengan migrain dengan melihat seluruh gambar."
Friedman mengatakan ,bahwa beberapa penderita migrain berisiko untuk penyakit genetik termasuk stroke,serangan iskemik transient dan perubahan kognitif.
"Tapi tidak ada bukti bahwa mencegah migrain akan mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler,"katanya.




sumber

0 komentar:

Posting Komentar