Penelitian menemukan bahwa penderita stroke yang menikmati musik, lukisan dan teater lebih cepat pulih dibandingkan pasien yang tidak menikmati seni.
Peneliti dari University Tor Vergata School of Nursing di Roma memberi pertanyaan kepada 192 orang pasien penyakit stroke mengenai ketertarikan para pasien terhadap seni. Sebanyak 105 orang mengaku tertarik pada musik, lukisan dan teater. Sisanya sebanyak 87 mengaku tidak tertarik pada seni apapun. Para peneliti kemudian membandingkan kualitas hidup kedua kelompok pasien.
Secara keseluruhan, pecinta seni terlihat lebih banyak mengalami peningkatan kondisi kesehatan, baik fisik maupun mental. Pecinta seni punya lebih banyak energi, kesehatannya meningkat secara umum dan juga lebih lincah. Pecinta seni juga terlihat lebih bahagia, tidak cemas dan punya daya ingat serta kemampuan komunikasi yang lebih baik.
"Orang yang selamat dari penyakit stroke yang menganggap seni sebagai bagian tak terpisahkan dari hidupnya lebih menghargai musik, lukisan dan teater. Mereka ini memperlihatkan pemulihan yang lebih baik daripada orang yang tidak tertarik dengan seni," kata peneliti, Dr Ercole Vellone, asisten profesor ilmu keperawatan di University Tor Vergata.
Penelitian ini menekankan pentingnya penghargaan terhadap seni seumur hidup sebab seni dapat membantu otak pulih dari cedera. Memperkenalkan seni kepada pasien dalam perawatan setelah penyakit stroke juga bisa membantu meningkatkan suasana hati pasien. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mendengarkan lagu kesukaan akan merangsang pengeluaran hormon dopamin di otak, sehingga memicu perasaan senang.
"Dopamin meningkatkan kualitas hidup setiap kali dikeluarkan di dalam otak. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah seni lainnya juga merangsang pengeluaran dopamin," kata Vellone.
Temuan yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan bertajukSpring Meeting on Cardiovascular di Kopenhagen, Denmark ini menyokong penelitian tahun 2008 dari Finlandia. Penelitian tersebut melaporkan bahwa pasien yang mendengarkan musik lebih mudah pulih dari penyakit stroke.
Penelitian tersebut mengamati 60 orang pasien stroke dan menemukan bahwa pasien yang mendengarkan musik beberapa jam sehari memiliki daya ingat yang lebih baik, lebih cepat pulih serta memiliki suasana hati yang lebih positif dibandingkan pasien yang tidak mendengarkan musik.
"Musik bertindak seperti super vitamin bagi otak. Hasil penelitian dari Finlandia menunjukkan bahwa perbaikan suasana hati penting bagi pemulihan pasien. Setelah stroke, kemungkinan depresi lebih tinggi karena terjadi perubahan kimia di otak sehingga menghambat keterampilan motorik. Kita perlu menemukan hal-hal yang dapat meningkatkan suasana hati agar pasien lebih termotivasi menjalani terapi," kata Dr Wendy Magee, profesor terapi musik di Boyer College of Music and Dance di Temple University di Philadelphia.
sumber:http://healthland.time.com/2012/03/16/how-an-appreciation-for-the-arts-may-boost-stroke-recovery/
0 komentar:
Posting Komentar