Gelombang ultrasound diterapkan pada daerah tertentu dari otak tampaknya mampu mengubah suasana hati seorang pasien,studi terbaru ditemukan oleh University of Arizona.Penemuan ini telah menyebabkan para ilmuwan untu melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan harapan bahwa tekni ini suatu hari nanti bisa digunakan untuk mengobati kondisi seperti depresi dan kecemasan.
Penulis utama pada studi klinis pertama USG otak,yang diterbitkan dalamn jurnal Brain Stimulation,Dr Stuart Hameroff seorang profesor emeritus departemen UAS anestesiologi dan psikologi dan direktur UA pusat studi kesadaran,Hemeroff menjadi tertarik dalam menerapkan USG untuk otak manusia ketika ia membaca sebuah studi oleh rekannya Jamie Tyler di Virginia Polytechnic Institute,yang menemukan efek fisiologis dan perilaku pada hewan USG diterapkan pada kulit kepala,dengan gelombang yang melalui tengkorak.
Hameroff tahu bahwa USG bergetar pada frekuensi megahertz sekitar 10 juta getaran per detik dan mikrotubulus yaitu struktur protein dalam neuron otak yang terkait dengan suasana hati dan kesadasaran,juga beresonansi pada frekuensi megahertz.Hameroff mengusulkan pengujian pengobatan USG untuk suasana hati pada otak manusia. "Saya berkata kepada rekan-rekan saya di anestesiologi,"kita harus mencoba ini pada pasien sukarelawan nyeri kronis."rekan-rekannya menyarankan dia mencoba pada dirinya sendiri,Hameroff menyetujuinya. sekitar satu menit percobaan ia merasa seperti habis minum alkhohol,suasana hatinya diangkat setelah satu atau dua jam berikutnya,kata Hameroff.Sadar bahwa pengalamannya bisa jadi efek plasebo,efek bayangan untuk untuk merasakan perubahan.
Dengan komite penelitian dan persetujuan rumah sakit,Hameroff dan rekan-rekannya menerapkan USG transkranial utuk 31 pasien sakit kronis di University of Arizona Medical Center,dalam studi double blind dimana dokter maupun pasien tidak tahu kalau mesin USG telah dinyalakan atau dimatikan. Pasien melaporkan meningkatkan mood hingga 40 menit setelah pengobatan dengan USG otak,dibandingkan dengan tidak ada perbedaan dalam suasana hati yang positif dengan suasana hati skala analog visual atau vams,tujuan standar suasana skala sering digunakan dalam studi psikologi.
Sumber : Medindia
Penulis utama pada studi klinis pertama USG otak,yang diterbitkan dalamn jurnal Brain Stimulation,Dr Stuart Hameroff seorang profesor emeritus departemen UAS anestesiologi dan psikologi dan direktur UA pusat studi kesadaran,Hemeroff menjadi tertarik dalam menerapkan USG untuk otak manusia ketika ia membaca sebuah studi oleh rekannya Jamie Tyler di Virginia Polytechnic Institute,yang menemukan efek fisiologis dan perilaku pada hewan USG diterapkan pada kulit kepala,dengan gelombang yang melalui tengkorak.
Hameroff tahu bahwa USG bergetar pada frekuensi megahertz sekitar 10 juta getaran per detik dan mikrotubulus yaitu struktur protein dalam neuron otak yang terkait dengan suasana hati dan kesadasaran,juga beresonansi pada frekuensi megahertz.Hameroff mengusulkan pengujian pengobatan USG untuk suasana hati pada otak manusia. "Saya berkata kepada rekan-rekan saya di anestesiologi,"kita harus mencoba ini pada pasien sukarelawan nyeri kronis."rekan-rekannya menyarankan dia mencoba pada dirinya sendiri,Hameroff menyetujuinya. sekitar satu menit percobaan ia merasa seperti habis minum alkhohol,suasana hatinya diangkat setelah satu atau dua jam berikutnya,kata Hameroff.Sadar bahwa pengalamannya bisa jadi efek plasebo,efek bayangan untuk untuk merasakan perubahan.
Dengan komite penelitian dan persetujuan rumah sakit,Hameroff dan rekan-rekannya menerapkan USG transkranial utuk 31 pasien sakit kronis di University of Arizona Medical Center,dalam studi double blind dimana dokter maupun pasien tidak tahu kalau mesin USG telah dinyalakan atau dimatikan. Pasien melaporkan meningkatkan mood hingga 40 menit setelah pengobatan dengan USG otak,dibandingkan dengan tidak ada perbedaan dalam suasana hati yang positif dengan suasana hati skala analog visual atau vams,tujuan standar suasana skala sering digunakan dalam studi psikologi.
Sumber : Medindia
0 komentar:
Posting Komentar