Sabtu, 20 Juli 2013

Paparan Kimia Perfluorinated Terkait Dengan Fungsi Tiroid

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa paparan kimia perfluorinated terkait dengan perubahan fungsi tiroid dan dapat meningkatkan risiko hipotiroidisme ringan pada wanita.
Penelitian ini diterima untuk dipublikasikan dalam Jurnal The Endocrine Society of Clinical E ndocrinology & Metabolism (JCEM).

Bahan kimia perfluorinated atau PFC,yaitu senyawa yang digunakan untuk memproduksi kain,karpet,pelapis kertas,kosmetik,dan berbagai produk lainnya.Diantara manusia dan hewan ,paparan PFC tersebar luas ,menurut National Institutes of Health National Institute of Enviromental Health Sciences.Karena bahan kimia ini memecah sangat lambat maka dibutuhkan waktu yang lama untuk PFC untuk meninggalkan tubuh.

"Penelitian kami adalah yang pertama untuk menghububgkan kadar PFC dalam darah dengan poerubahan fungsi tiroid menggunakan survei nasional yang representatif dari orang dewasa di Amerika,"kata salah satu penulis studi tersebut,Chien-Yu Lin,MD,phD,dari Rumah Sakit Chu Kong di Taiwan.

Wanita yang memilii kadar PFC disebut Perfluorooctanoate(PFOA)dalam darah mereka cenderung memiliki kadar hormon tiroid triiodothyronine (T3).Studi ini juga menemukan peningkatan kadar T3 dan hormon tiroksin tiroid(T4) pada wanita dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari PFC perfluorohexane sulfonat (PFHxS) dalam darah mereka.Kelenjar hipofisis naik menandaan tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon yang merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengatur kadar hormon tiroid.Pria yang terkena sedikit lebih tinggi PFHxS,bagaimanapun akan cenderung memiliki tingkat lebih rendah dari hormon T4.

Meskipun orang dengan riwayat penyakit tiroid yang dikeluarkan dalam penelitian,peneliti menemukan hubungan antara subklinis atau ringan,hipotiriodisme dan peningkatan kadar PFOA,PFHxS dan sulfonat perfluorooctane (PFOS) pada wanita.Hypothyrodism terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon dan dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan,depresi mental,berat badan,kedinginan,kulit dan rambut kering,sembelit dan ketidakteraturan menstruasi.Hubungan ini perlu dieksplorasi dan dikonfirmasi melalui penelitian tamabahan,kata Lin.


Sumber : Medindia


0 komentar:

Posting Komentar