Minggu, 20 Oktober 2013

Penelitian Aktivitas Otak Autisme

Para peneliti telah menunjukkan bahwa scan otak menunjukkan tanda-tanda autisme yang akhirnya dapat mendukung diagnosis berbasis perilaku autisme dan terapi efektif intervensi dini.


Tim ini termasuk 2 ilmuwan asal India. Rajesh Kana, Ph.D., profesor psikologi dan proyek peneliti senior, mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan konektivitas otak sebagai saraf autisme dan akhirnya dapat mendukung uji klinis untuk autisme.

Dia mengatakan bahwa mereka menemukan transfer informasi antara daerah otak, pengaruh kausal dari satu area otak yang lain, lebih lemah dalam autisme.

Kana, bekerja dengan tim termasuk Gopikrishna Deshpande, Ph.D., dari Auburn University MRI Research Center, mempelajari 15 remaja normal dan orang dewasa dengan autisme, serta 15 peserta yang berusia 16-34 tahun.

Penelitian saat ini menunjukkan bahwa orang dewasa dengan gangguan spektrum autisme diproses dengan isyarat-isyarat sosial berbeda dari kontrol yang khas. Ia juga mengungkapkan konektivitas otak terganggu yang menjelaskan kesulitan mereka dalam memahami proses-proses sosial.

Peserta dalam penelitian ini diminta untuk memilih yang paling logis dari tiga akhiran karena mereka menyaksikan serangkaian sketsa komik sementara pemindai fungsional MRI mengukur aktivitas otak.

Adegan segelas hampir jatuh dari meja dan seorang pria menikmati musik dari pemain biola jalanan dan memberinya uang tip. Sebagian besar peserta dalam kelompok autisme memiliki kesulitan dalam menemukan akhir yang logis untuk skenario pemain biola, yang membutuhkan pemahaman tentang keadaan emosional dan mental.

Penelitian saat ini menunjukkan bahwa orang dewasa dengan gangguan spektrum autisme berjuang untuk memproses isyarat-isyarat sosial yang halus, dan konektivitas otak diubah mungkin mendasari kesulitan mereka dalam memahami proses-proses sosial.

Temuan penelitian telah dipublikasikan secara online dalam Frontiers di Human Neuroscience.




Sumber-Medindia

0 komentar:

Posting Komentar